24 February 2012

Mengenal HIV / AIDS



HIV / AIDS
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang penyakit yang sangat mematikan yaitu HIV / AIDS. Dalam postingan ini kita akan mengenal, mempelajari, dan tahu lebih jauh lagi tentang penyakit yang sangat mematikan dan menular ini. Dalam postingan ini kita akan membahas, apa itu HIV / AIDS??? Bagaimana cara penularannya, cara pencegahan, tindak lanjut bagi orang yang sudah di vonis positif HIV / AIDS, dan mitos-mitos publik tentang penyakit berbahaya ini. Bagi pembaca yang belum tahu banyak tentang penyakit HIV/AIDS dan hanya sekedar tahu tentang garis besarnya saja, kalau penyakit HIV / AIDS itu adalah penyakit yang sangat mengerikan dan mematikan. Langsung saja....

Apa itu HIV / AIDS ???

 
HIV merupakan singkatan dari ( Human Immunodeficiency Virus ). HIV sendiri adalah virus yang jika menginfeksi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya kekebalan tubuh.

Sementara
AIDS ( Acquired immunodeficiency syndrome) adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV. Penularan virus HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi, kita tidak perlu mengucilkan mereka.
Gejala HIV / AIDS

Gejala HIV dan AIDS bervariasi tergantung dari fase infeksinya.

Infeksi awal

Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:

©       Demam
©       Sakit Kepala
©       Radang Tenggorokan
©       Pembengkakan kelenjar limpa
©       Ruam

Infeksi selanjutnya

Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:

©       Pembengkakan node limpa – sering merupakan tanda awal infeksi HIV
©       Diare
©       Hilang berat badan
©       Demam
©       Batuk atau napas yang pendek

Infeksi tahap akhir

Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius dapat terjadi yang diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:

©       Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
©       Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200

Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:

©      Berkeringat di malam hari
©      Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
©      Batuk kering dan napas pendek
©      Diare kronis
©      Noda putih pada lidah atau mulut
©      Sakit kepala
©      Pandangan kabur
©      Hilang berat badan

Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi virus HIV itu sendiri, seperti:
©       Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
©       Berkeringat pada malam hari
©       Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
©       Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
©       Diare kronis
©       Sakit kepala yang tidak hilang

Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker, khususnya kanker servik, lymphoma dan Kaposi’s sarcoma.

Gejala HIV pada anak-anak

Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
©       Sulit menambah berat badan
©       Sulit berkembang secara normal
©       Sulit berjalan
©       Penundaan perkembangan mental
©       Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis

Penyebab & Faktor RisikoPenyebab
Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.

Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mampu melawan infeksi bakteri dan virus lain.

Faktor risiko

Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
©       Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
©       Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
©       Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorhea atau bacterial vaginosis.
©       Bergantian dalam memakai jarum suntik
©       Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
©       Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
©       Ibu yang memiliki HIV

Pencegahan HIV/AIDS

Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.

Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:

©       Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
©       Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
©       Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
©       Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
©       Gunakan jarum suntik steril
©       Waspada terhadap darah transfusi
©       Periksakan kesehatan secara teratur

Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan:

©       Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
©       Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
©       Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
©       Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
©       Jangan berbagi jarum suntik
©       Jangan donorkan darah dan organ anda
©       Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
©       Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya.

Cara Penularan HIV / AIDS
 
Cara Penularan Virus HIV/AIDS
HIV ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui seksual baik vaginal,anal, ataupun oral, tranfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. 

Cara Penularan HIV / AIDS dapat dituliskan sebagai berikut :

©      Lewat hubungan badan, baik vaginal maupun anal (malalui anus)
©      Penularan melalui transfusi atau pembauran darah, atau lewat jarum suntik yang dipakai secara bergantian.
©      Begitu pula dengan ibu pengidap AIDS dapat menularkan penyakitnya kepada bayi selama dalam kandungannya maupun saat kelahiran.
©      Penularan bayi lewat ASI.

AIDS bukanlah penyakit ciuman. Berlainan dengan vagina dan anus, tingkat virus HIV sangat rendah dalam air liur orang yang terinfeksi, sehingga bahaya penularan AIDS lewat ciuman adalah kecil sekali. Lain halnya bila mempunyai bekas luka dalam mulut atau sariawan, sehingga virus HIV dapat berpindah dari yang terinfeksi kepada anda.  Anda tidak dapat meramalkan siapa pengidap virus HIV, hanya lewat tampang dan gejalanya. Ini membutuhkan waktu bertahun-tahun  sebelum bukti dari penderitanya muncul ke permukaan. Malahan orang yang kejangkitan itu sendiri sering tidak mengetahuinya. 

Apabila pasien AIDS menjadi parah, ia akan tampak seperti orang yang sakit pada umumnya. Dengan gejala kecapekan, berat badan turun, sering buang air besar, sering bekeringat pada malam hari dan agak linglung. Kadang-kadang juga diikuti oleh bercak-bercak putih pada mulut atau spot keungu-unguan pada kulit atau selaput lendir, pembengkakan pada kelenjar-kelenjar lipatan tubuh (leher, ketiak, selangka paha), dan batuk kronis.

Mitos Seputar Penularan Virus HIV

Ada banyak mitos seputar HIV/AIDS yang telah melekat dalam benak orang banyak. Nah, kebanyakan mitos-mitos ini salah karena HIV/AIDS tidak menyebar melalui sentuhan atau berbagi barang. Mari kita lihat apa yang biasanya orang tanggap mengenai penyebaran HIV/AIDS.

- Berbagi pakaian dan kamar mandi dapat meyebabkan anda tertular
- Menyentuh pasien HIV/AIDS
- Batuk dan bersin
- Gigitan nyamuk
- Berenang di kolam yang sama dengan pasien HIV/AIDS
- Berjabat tangan
- Makan atau berbagi makanan dan minuman dengan pasien HIV/AIDS
- Berciuman dengan pasien HIV ( Penularan melalui air ludah )

Dari beberapa mitos diatas, semuanya adalah beberapa pendapat dari kebanyakan orang  yang keliru, dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tersebut dengan penyakit HIV. Bagi kita yang tidak positif dengan penyakit HIV tidaklah harus untuk kita menjaga jarak dengan  orang-orang penderita HIV/AIDS, orang-orang yang penderita HIV/AIDS bukanlah orang-orang yang harus kita jauhi dan hindari, karena mereka juga adalah makhluk sosial, dan mereka juga memiliki hak untuk berinteraksi dengan sesamanya sebagai makhluk ciptaan tuhan.

Sekian dulu untuk pengenalan tentang penyakit HIV/AIDS ini, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

No comments:

Post a Comment